EDUKASI PENANGGULANGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DENGAN TERAPI FARMAKOLOGI DAN NON FARMAKOLOGI

Fatihah Wari Nurjanah

Abstract

Data Riskesdas 2013, anemia anak usia 5- 14 tahun mencapai 26,4% dan usia 15-24 tahun mencapai 18,4%, yang berarti bahwa 1 dari 5 anak di Indonesia menderita anemia. Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya. Faktor penyebab dari anemia remaja seperti diet makan, kurang asupan dari zat besi serta protein, menstruasi, dll. Dampak anemia remaja putri secara berkepanjangan yaitu mengalami anemia ketika hamil sehingga dapat menyebabkan komplikasi lain dalam kehamilan hingga dapat mengakibatkan kematian ibu maupun bayi. Pemberian edukasi mengenai cara penanggulangan anemia pada remaja putri sangat penting untuk menurunkan angka prevalensi anemia remaja. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja putri mengenai anemia dan cara penanggulangan anemia dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Metode pelaksanaan menggunakan metode ceramah dan diskusi kecil untuk memfokuskan materi. Kegiatan pengabdian dilakukan tanggal 5 Juni 2023 di SMAN 3 Sukoharjo. Hasil dari kegitan ini peserta berperan secara aktif dan dapat memahami materi yang disampaikan narasumber.

Full Text:

PDF

References

Aminin, F., & Dewi, U. (2020). Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe di Kota Tanjungpinang tahun 2017. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 7(2), 285–292.

Amir, N., & Djokosujono, K. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri di Indonesia: Literatur review. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(2), 119–129.

Balitbangkes. (2013). RISKESDAS 2013. Balitbang Kemenkes RI.

Hallberg, L., Brune, M., & Rossander, L. (1989). The role of vitamin C in iron absorption. International Journal for Vitamin and Nutrition Research. Supplement= Internationale Zeitschrift Fur Vitamin-Und Ernahrungsforschung. Supplement, 30, 103–108.

Hastuti, R. (2021). Psikologi Remaja. Penerbit Andi.

Kemenkes RI. (2018). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19 T E N A G A K E S E H A T A N.

Kusuma, T. U. (2022). Peran Edukasi Gizi Dalam Pencegahan Anemia Pada Remaja Di Indonesia: Literature Review. Jurnal Surya Muda, 4(1), 61–78.

Muhayati, A., & Ratnawati, D. (2019). Hubungan Antara Status Gizi dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 9(01), 563–570.

The World Bank. (2020). Prevalence of anemia among women of reproductive age (% of women ages 15-49). https://data.worldbank.org/indicator/SH.ANM.ALLW.ZS

Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Pustaka Rihama.

Wulandari, P. (2015). Honey to prevent iron deficiency anemia in pregnancy. Jurnal Majority, 4(3).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.