PENERAPAN TATA LETAK TANAMAN DAN REAKTOR PIROLISIS BIOMASSA KONVERSI MENJADI BIOCHAR BERBAHAN BAKU SAMPAH PERKOTAAN

Authors

  • Tris Sugiarto
  • Junun Sartohadi Program Studi Magister Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  • YB Praharto 3Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto
  • Ngadisih Ngadisih Program Studi Magister Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  • Nurul Hidayati Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto
  • Nur Ainun Harlin Jennie Pulungan Program Studi Magister Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.29040/budimas.v6i3.15602

Abstract

Desa Rawalo, Kabupaten Banyumas, berdasarkan data biogeofisik memiliki kontur dan bentang wilayah berupa dataran dengan sebagian besar berupa area perkebunan dengan area perbukitan dengan area tertinggi 300 mdpl. Desa ini memiliki unit pengelolaan sampah kapasitas 9-10 ton/hari yang menghasilkan sampah pilahan plastik dan organik. Sampah organik oleh kelompok tani diolah menjadi pupuk melalui dekomposisi alami tetapi membutuhkan waktu proses 30 hari dan menimbulkan timbunan diarea hanggar. Unit pengelola sampah membutuhkan penetrasi dan peningkatan teknologi untuk mendukung ketahanan pangan dan produktivitas pertanian. Metode yang diterapkan meliputi penerapan teknologi pirolisis menggunakan reaktor ganda untuk mengonversi sampah organik menjadi biochar, produk berkarbon tinggi yang memiliki potensi besar dalam memperbaiki kualitas tanah pertanian. Biochar berfungsi sebagai pembenah tanah, meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan nutrisi, serta mendukung pertumbuhan tanaman. Produksi biochar diintegrasikan dengan tata letak tanaman yang disusun secara optimal sesuai kebutuhan nutrisi dan struktur akar untuk menciptakan lingkungan tumbuh tanaman pangan lebih sinergis. Metode tata letak ini diberikan untuk penataan tanaman yang leboh produktif. Penggunaan biochar diaplikasikan pada area lahan petani secara terbatas, terutama pada lokasi tanah yang sudah hilang lapisan humusnya. Teknologi tepat guna Mesin pencuci asap vortex wet scrubber dan sealer paking pupuk/biochar. Penguatan manajamen melalui Forum Diskusi, workshop dan aplikasi dilapangan dengan menggunakan teknologi tepat guna memastikan proses produksi yang ramah lingkungan. Kinerja pengelolaan sampah didukung dengan website yang terintegrasi layanan penjualan produk. Penguatan Pendekatan ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi ketahanan pangan lokal. Kata kunci: Sampah, Organik, Pirolisis, Biochar, Tata Letak Tanaman, Biomassa. Abstract Based on biogeophysical data, Rawalo Village, Banyumas Regency, is situated on flat terrain dominated by agricultural areas and hill regions with an elevation of up to 300 meters above sea level. This village operates a waste management unit with a capacity of 9-10 tons per day, producing sorted plastic and organic waste. Organic waste is processed by farmer groups into compost through natural decomposition, a process that requires 30 days and results in stockpiling in hangar areas. The waste management unit requires technological penetration and enhancement to support food security and agricultural productivity. The approach involves the application of pyrolysis technology using a dual-reactor system to convert organic waste into biochar a high-carbon product with considerable potential for improving soil quality in agricultural land. Biochar functions as a soil amendment, increasing water retention and nutrient availability, while also supporting plant growth. In its application, biochar production is integrated with an optimal crop layout tailored to nutrient needs and root structures, creating a synergistic environment for food crops. This layout method optimizes plant arrangement for greater productivity. Biochar use is applied on a limited basis to farming areas, primarily where soil has lost its humus layer. Appropriate technology such as the vortex wet scrubber for smoke filtering and packaging sealers for fertilizers/biochar is utilized. Management is strengthened through discussion forums, workshops, and field applications using appropriate technology to ensure an environmentally friendly production process. Waste management performance is further supported by an integrated website offering product sales services. This approach is expected to serve as a sustainable model for organic waste management and to positively impact local food security. Keywords: Waste, Organic, Pyrolysis, Biochar, Plant spatial arrangement, Biomass resources.

References

Awad, Y. M., Lee, S. S., Kim, K. H., Ok, Y. S., & Kuzyakov, Y. (2018). Carbon and nitrogen mineralization and enzyme activities in soil aggregate-size classes: Effects of biochar, oyster shells, and polymers. Chemosphere, 198, 40–48. https://doi.org/10.1016/J.CHEMOSPHERE.2018.01.034

Ayaz, M., Feizienė, D., Tilvikienė, V., Akhtar, K., Stulpinaitė, U., & Iqbal, R. (2021). Biochar role in the sustainability of agriculture and environment. Sustainability (Switzerland), 13(3), 1–22. https://doi.org/10.3390/su13031330

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2020). Indeks Risiko Bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Https://Inarisk.Bnpb.Go.Id. https://inarisk.bnpb.go.id/irbi

BPS Kabupaten Banyumas. (2001). Kabupaten Banyumas dalam Angka 2000.

BPS Provinsi Jawa Tengah. (2023). Data Kabupaten Miskin Jawa Tengah Tahun 2023. Https://Jateng.Bps.Go.Id. https://jateng.bps.go.id/id/statistics-table/2/MzQjMg==/undefined

Daraei, E., Bayat, H., & Gregory, A. S. (2024). Impact of natural biochar on soil water retention capacity and quinoa plant growth in different soil textures. Soil and Tillage Research, 244. https://doi.org/10.1016/j.still.2024.106281

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2019). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.75/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen. 53(9), 1689–1699.

Nugraha, S. S., Sartohadi, J., & Nurudin, M. (2022). Field-Based Biochar, Pumice, and Mycorrhizae Application on Dryland Agriculture in Reducing Soil Erosion. Applied and Environmental Soil Science, 2022(1), 1775330. https://doi.org/https://doi.org/10.1155/2022/1775330

Pandey, D., Daverey, A., & Arunachalam, K. (2020). Biochar: Production, properties and emerging role as a support for enzyme immobilization. Journal of Cleaner Production, 255, 120267. https://doi.org/10.1016/J.JCLEPRO.2020.120267

Panjaitan, E., Indradewa, D., Martono, E., & Sartohadi, J. (2015). Sebuah Dilema Pertanian Organik Terkait Emisi Metan (A Dilemma on Organic Farming in Relation to Methane Emission). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 22(1), 66. https://doi.org/10.22146/jml.18726

Downloads

Published

2024-12-19

How to Cite

Sugiarto, T., Sartohadi, J., Praharto, Y., Ngadisih, N., Hidayati, N., & Harlin Jennie Pulungan, N. A. (2024). PENERAPAN TATA LETAK TANAMAN DAN REAKTOR PIROLISIS BIOMASSA KONVERSI MENJADI BIOCHAR BERBAHAN BAKU SAMPAH PERKOTAAN. BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 6(3). https://doi.org/10.29040/budimas.v6i3.15602

Citation Check