MEMBANGUN CIRCULARITY DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RELASI ALAMI ANTARA MASYARAKAT DAN PENGEPUL LOKAL DI DESA BIRINGKASSI
DOI:
https://doi.org/10.29040/budimas.v7i2.17877Abstract
Permasalahan sampah plastik di Indonesia sangat kompleks dan memerlukan pendekatan lintas aktor berbasis komunitas, terutama di wilayah pesisir seperti Desa Biringkassi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membangun sistem circularity yang berkelanjutan dengan memanfaatkan relasi alami antara masyarakat dan pengepul informal sebagai mitra strategis dalam skema pertukaran yang saling menguntungkan. Teori pertukaran sosial digunakan sebagai kerangka untuk memahami bagaimana insentif praktis dan hubungan sosial mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pendekatan partisipatif diterapkan dalam sosialisasi, dengan evaluasi melalui pretest dan posttest guna mengukur peningkatan pemahaman, partisipasi, dan kemauan masyarakat. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran terhadap bahaya mikroplastik dan kesiapan untuk bekerja sama dengan pengepul setelah sesi edukasi visual. Temuan ini memperkuat bahwa pendekatan berbasis relasi sosial dan pertukaran yang adil, didukung media visual yang relevan, dapat mendorong perubahan perilaku dan memperkuat partisipasi lokal dalam isu lingkungan. Rekomendasi ke depan mencakup sosialisasi berjenjang hingga tingkat dusun dan penguatan peran pengepul sebagai agen edukasi berbasis praktik nyata.
Kata Kunci: Sampah, teori pertukaran sosial, circularity, pengepul, komunitas pesisir.