SOSIALISASI PENINGKATAN KUALITAS PERTANIAN PETANI DESA SIWAL BERSAMA KKN UNIBA SURAKARTA

Endang Masitoh Wahyuningsih, Bambang Budyarja, Aulia An Nissa, Chevin Oktaviano, Rahman Rahman, Devita Noor Anggraini, Anjar Pramudita

Abstract

Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan dengan sasaran seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lair, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, dan pasangan usia subur (PUS). Namun dari hasil pengumpulan data di Desa Siwal, tanya jawab pengamatan langsung ke sasaran pengguna layanan Posyandu hasilnya bahwa; 1. Sebagian besar bayi dan balita tidak memiliki buku KIA yang berisi grafik berat badan anak menurut umur dan jadwal imunisasi sehingga berdampak kurangnya pengetahuan Ibu tentang manfaat grafik berat badan anak menurut usia dan jadwal imunisasi, 2.Sangat rendah ibu bayi dan ibu balita memanfaatkan sarana posyandu, terlihat dari jumlah yang memanfaatkan posyandu setiap bulan, 3. Kader kurang menggerakan Ibu bayi dan balita saat hari pelaksanaan posyandu. Kegiatan bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan posyandu lebih diarahkan kepada upaya promotif dan preventif melalui integrasi 5 kegiatan, dikelolah dari masyarakat dan untuk masyarakat yang dalam kegiatannya dilakukan oleh kader posyandu sesuai ketentuan 5 orang yang secara sukarela mengabdikan dirinya sebagai petugas posyandu, selanjutnya dilatih oleh petugas puskesmas yang bertanggung jawab terhadap posyandu tersebut. Dalam pelatihannya disampaikan terkait pelaksanaan kegiatan posyandu dan pengerakan yang dilakukan oleh kader dibawah penanggung jawab kepala pemerintahan desa.

ABSTRACT
Integrated service post (Posyandu) is extension of the health center that provides targeted health services and monitoring the whole community/family, especially the new baby birth, babies, toddlers, pregnant women, nursing mothers, postpartum mothers, and couples of childbearing age (EFA). But from the results data collection in Siwal Village, questions and answers direct observation to target service users Posyandu results that; 1. Most babies and toddlers do not have MCH books containing weight charts child's body according to age and immunization schedule so that impact on the mother's lack of knowledge about the benefits child weight chart by age and schedule immunization, 2. Very low for mothers of infants and mothers of toddlers utilizing posyandu facilities, it can be seen from the large number of using posyandu every month, 3. Lack of cadres moving mothers of babies and toddlers on the day of implementation Integrated Healthcare Center. Activities aim to accelerate reduction in maternal and infant mortality. Activity Posyandu is more directed to promotive efforts and prevention through the integration of 5 activities, managed from community and for deep society the activities are carried out by posyandu cadres according to provisions of 5 people who voluntarily devote himself as a posyandu officer, then trained by health center officer who is responsible for the posyandu. In the training delivered related to the implementation of posyandu and mobilization activities carried out by cadres under the person in charge head of village government.

Keywords: posyandu, health, healthcare

Full Text:

PDF

References

Dardjito, E., Sistiarani, C., & Nurhayati, S. (2014). Deteksi pertumbuhan dan perkembangan balita melalui penggunaan buku KIA. Kesmas Indonesia, 6(3), 166–175.

Hafifah, N., & Abidin, Z. (2020). Peran Posyandu dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Sukawening, Kabupaten Bogor. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 2(5), 893–900.

Hendrawati, S., Mardhiyah, A., Mediani, H. S., Nurhidayah, I., Mardiah, W., Adistie, F., & Maryam, N. N. A. (2018). Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Anak Usia 0–6 Tahun di Desa Cileles Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Media Karya Kesehatan, 1(1).

Kemenkes, R. I. (2016). Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Lampiran Peraturan Kementerian Kesehatan, 39.

Kemenkes, R. I. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas, Nomor, 65(879), 2004–2006.

Megawati, G., & Wiramihardja, S. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Mendeteksi Dan Mencegah Stunting. Dharmakarya, 8(3), 154–159.

Noordiati, N. (2020). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Melalui Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kereng Bangkirai Kecamatan Sebangau Palangka Raya. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(4), 328–335.

Nopiani, N. (2019). Implementasi Program Pembangunan Dibidang Kesehatan Dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 8(3), 130–134.

Sembiring, N. (2004). Posyandu sebagai saran peran serta masyarakat dalam usaha peningkatan kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara, USU Digital Library.

Talarima, B., & Tasijawa, F. A. (2022). Optimalisasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Lingkungan Kampus Selama Pandemi Covid-19. Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(02), 162–166.

Triyanti, M., Widagdo, L., & Syamsulhuda, B. M. (2017). Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu dengan Metode BBM dan Mind Maping (MM). Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 12(2).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.