Pengembangan Teaching Factory “Bank Mini†sebagai Upaya link and match dengan Industri
DOI:
https://doi.org/10.29040/budimas.v6i3.15253Abstract
Tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menyiapkan lulusannya untuk siap kerja. Banyak hal yang dilakukan sekolah untuk menyiapkan lulusannya diantaranya program magang industri dan teaching factory (TEFA). Kegiatan magang industri memiliki berbagai kendala. Kendala yang paling sering dialami adalah ketersediaan pekerjaan sesuai dengan program keahliannya masih kurang. Salah satu upaya dalam menutupi kekurangan dalam program magang industri adalah TEFA. TEFA menawarkan lulusan yang kompeten tidak hanya link and match namun juga Plug and Play. Implementasi TEFA di SMK  dalam pembelajaran perbankan dengan mengimpelemtasikan “BANK MINIâ€.  Pengabdian dilakukan dengan melakukan Focus Group Discussions (FGD) dan pendamingan ke salah satu SMK sebagai Prototype. Hasil FGD menunjukkan bahwa 90% SMK ingin mengembangkan BANK MINI sebagai TEFA di sekolah. Dalam kegiatan pendampingan terdapat kendala yang dialami SMK Wikarya Karanganyar yaitu terkait pengendalian internal dan partisipasi semua pihak dalam TEFA. Solusi yang diberikan atas permaslaah ini yaitu dengan merancang (Standar Operasional Prosedur) SOP dan memunculkan mata pelajaran layanan perbankan sebagai wujud integrasi TEFA ke dalam kurikulum.
Keyword: Teaching Factory _1; Bank Mini_2; Â Sekolah Menengah Kejuruan_3;
Â
Abstract
The aim of Vocational High Schools (SMK) is to prepare graduates to be ready for work. Schools do many things to prepare their graduates, including industrial internship and teaching factory (TEFA) programs. Industrial internship activities have various obstacles. The obstacle that is most often experienced is that the availability of work according to the skills program is still lacking. One effort to cover deficiencies in industrial internship programs is TEFA. TEFA offers competent graduates not only link and match but also Plug and Play. Implementation of TEFA in vocational schools in banking learning by implementing "MINI BANK". Service is carried out by conducting Focus Group Discussions (FGD) and mentoring to one of the Vocational Schools as a Prototype. The results of the FGD show that 90% of vocational schools want to develop mini banks as TEFA in schools. In mentoring activities, there are obstacles experienced by Wikarya Karanganyar Vocational School, namely related to internal control and participation of all parties in TEFA. The solution given to this problem is to design Standard Operating Procedures (SOP) and create a new subject, namely banking services, as a form of TEFA integration into the curriculum.
Keyword: Teaching Factory _1; Bank Mini_2; Â Vocational High Schools _3
References
Abd. Rohman, Taufiq.2019. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Dan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit. Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan, 12 (1): 56-66, DOI: 10.22441/profita.2019. v12.01.005
Chryssolourisa,G,D.Mavrikiosa,L.Rentzo.2016. The Teaching Factory: A Manufacturing Education Paradigm. Procedia CIRP 57 ( 2016 ) 44 – 48
Dharmayanti, Palupi dan Rizqi Ilyasa Aghni.2021. Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan Prestasi Akademik terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 10 No 3
Fatimah, E. N. (2015). Strategi Pintar Menyusun SOP (Standard Operating Procedure). Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Fitrihana, Noor. 2018. Rancangan Pembelajaran Teaching Factory di SMK Tata Busana.HEJ (Home Economics Journal). Vol 2, No. 2. October 2018, 56-64
Hidayati, N. 2017. Pengelolaan Bank Mini Sebagai Pendukung Sumber Pembelajaran di SMK Negeri 1 Ponorogo. Skripsi. Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Kevin W. Kobelsky.2014. A conceptual model for segregation of duties: Integrating theory and practice for manual and IT-supported processes. International Journal of Accounting Information Systems Volume 15, Issue 4, December 2014, Pages 304-322
Mavrikios, Dimitris,Konstantinos Georgouliasa, George Chryssolouris.2018. The Teaching Factory Paradigm: Development and Outlook. Procedia Manufacturing 23 (2018) 1–6
Oktaviana, Fani dan Dhyah Setyorini.2022.Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Penguasaan Teknologi Informasi terhadap Kesiapan Kerja Siswa.Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 11 No 3
Wafrotur Rohmah1, Suyatmini2, Ummi Uswatun Hasanah3, Bella Elysa Setiyana4. 2021. Pola Pembelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Mengadopsi Teaching Factory. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 31, No.2, Desember 2021, p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569
Wijaya, M.Burhan. 2013. Model Pengelolaan Teaching Factory Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 30 Nomor 2 tahun 2013