SOSIALISASI BAHAYA PERNIKAHAN DINI SEBAGAI UPAYA KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING DI SMA NEGERI 1 NGORO

Ayu Lintang Metasari, Yuni Imroatul Mufida, Silvia Ika Aristin, Bagas Aditya Dwilucky, Anggi Tri Wulandari, Nensi Agustina, Tresna Maulana Fahrudin

Abstract

Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan manusia yang kurang dari normal menurut jenis kelamin dan usianya. Pengaruh dari stunting ini terjadi seumur hidup bahkan berdampak pada generasi berikutnya dan perkembangan yang terhambat dari sisi motorik verbal dan kognitif. Untuk mencegah terjadinya stunting dapat dilakukan dengan pelaksanaan sosialisasi bahaya pernikahan dini. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa/i yang duduk di bangku SMA. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa/i terhadap resiko bahaya pernikahan dini yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan atau sosialisasi dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan pre-test dengan tujuan untuk menentukan perlu atau tidaknya kegiatan sosialisasi. Analisis data dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui ada tidaknya perubahan pemahaman bahaya pernikahan dini dan stunting. Selain itu data tersebut juga dianalisis untuk mengetahui minat siswa dalam melakukan pernikahan dini. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sosialisasi bahaya pernikahan dini di SMA Negeri 1 Ngoro berpengaruh pada peningkatan pemahaman siswa/i mengenai bahaya pernikahan dini dan resiko berdampak stunting

Full Text:

PDF

References

Aryu, C. (2020). Buku Epidemiologi Stunting.

Budastra, C. G. (2020). Perkawinan Usia Dini di Desa Kebon Ayu: Sebab dan Solusinya. Jurnal Warta Desa (JWD), 2(1), 1–9. https://doi.org/10.29303/jwd.v2i1.85

Dewanti, C., Ratnasari, V., & Rumiati, T. (2019). Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Balita Stunting di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Probit Biner. Jurnal Sains Dan Seni Its, 8(2), 129–136.

Fitriahadi, E. (2018). The relationship between mother ’ s height with stunting incidence in children aged 24-59 months. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan Aisyiyah, 14(1), 15–24.

Hadijah, N. (2015). Analisis indikator penyebab pernikahan pada anak yang menikah di bawah umur di kecamatan suli kabupaten luwu skripsi [Institut Agama Islam Negeri Palopo]. http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/1213/1/Nurul Khadijah.pdf

Jannah, R. N. M., & Halim, A. (2022). Edukasi Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Perceraian Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif Pendahuluan. AMALEE: Indonesian Journal Of Community Research And Engagement, 3(1), 167–178.

Khaerani, S. N. (2019). Faktor ekonomi dalam pernikahan dini pada masyarakat Sasak Lombok. Qawwan, 13(1), 1–16.

Permatasari, claudia. (2022). Pernikahan Usia Dini dan Risiko Terhadap Kejadian Stunting pada Baduta di Puskesmas Kertek 2, Kabupaten Wonosobo. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 6(1), 31–37.

Setiawati, E., & Windayanti, H. (2018). Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Pernikahan Dini Dengan Keinginan Melakukan Pernikahan Dini Di Smk Kanisius Ungaran Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 2(2), 47–53.

Windasari, D. P., Syam, I., & Kamal, L. S. (2020). Faktor hubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Tamalate Kota Makassar. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 5(1), 27. https://doi.org/10.30867/action.v5i1.193

Refbacks

  • There are currently no refbacks.