KONSERVASI LEBAH HUTAN MELALUI SOSIALISASI TEKNIK BERBURU DI DESA CENRANA BARU DAN ROMPEGADING KABUPATEN MAROS

Penulis

  • Sitti Nuraeni Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • A Sadapotto Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Budiaman Budiaman Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Marwan Rajab Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Andi Prastiyo Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Silvajayanti Silvajayanti Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Andi Khairana Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Indonesia

Abstrak

Hutan dan lebah hutan memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat terutama yang berdiam di dalam dan di sekitar hutan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada dua desa yaitu Desa Rompegading dan Desa Cenrana Baru. Desa Rompegading merupakan desa yang masuk dalam zona penyangga di dalam dan di sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin. Desa Cenrana Baru masuk dalam Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Bulusaraung. Hasil kuesioner, wawancara, diskusi dan pengamatan langsung tentang kebiasaan berburu dan memanen madu lebah hutan yang menunjukkan teknik berburu yang tidak ramah lingkungan dan memanen madu yang tidak lestari. Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan workshop untuk memberikan pemahaman konservasi lebah dan hutan dengan tetap mendapatkan manfaat dengan tidak mengabaikan kelestariannya. Setiap tahapan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik dan didukung partisipasi masyarakat mitra yang tinggi. Kebiasaan lama berburu dan panen madu hutan yang sudah lama dipraktikkan membutuhkan waktu untuk berubah dan upaya pendampingan.

Referensi

Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. (2018). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2018. Maros: BPS Kabupaten Maros/BPS-Statistic of Maros Regency.

M. Hidayatullah, Cecep Handoko, Abdul Jafar Maring dan Ramdiawan. 2018. â€Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pemburu Madu Hutan di Dusun Arung Santek, Pulau Moyoâ€. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS, Vol. 2 No. 1, pp.1-6.

Jamiat, Iskandar, M. Idham. (2019). “Kearifan Lokal Masyarakat dalam Melestarikan Lebah Madu Alam dengan Teknik Tikung di Kawasan Siawan Belida Kapuas Huluâ€. Jurnal Hutan Lestari, Vol. 7, No. 2, pp. 743–752.

Pribadi, A & M. E. Wiratmoko. (2019). “Karakteristik Madu Lebah Hutan (Apis dorsata Fabr.) dari Berbagai Bioregion di Riauâ€. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 37, No. 3, pp.185-200.

Mujetahid, M. (2007). “Teknik Pemanenan Madu Lebah Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Di Kecamatan Mallawa Kabupaten Marosâ€. Jurnal Perennial, Vol. 4, No. 1, pp. 36-40.

Syarifuddin, A dan N.T. Waskitho (2022). “Pendampingan Konservasi Kawasan Penyangga Hutan pada Masyarakat Sekitar KHDTK UMMâ€. Jurnal BUDIMAS, Vol. 04, No. 01, pp.1-6.

Umam, K., Lili Suharli, Baso Manguntungi, Kusdianawati dan Riri Rimbun. (2021). “Identifikasi Keanekaragaman Tanaman Bunga sebagai Sumber Pakan Lebah Madu di Kawasan Hutan Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu Lanteh, SumbawaMajalah Ilmiahâ€. Biologi Biosfera: A Scientific Journal, Vol. 38, No. 1, pp. 18-23.

Diterbitkan

2022-10-15

Cara Mengutip

Nuraeni, S., Sadapotto, A., Budiaman, B., Rajab, M., Prastiyo, A., Silvajayanti, S., & Khairana, A. (2022). KONSERVASI LEBAH HUTAN MELALUI SOSIALISASI TEKNIK BERBURU DI DESA CENRANA BARU DAN ROMPEGADING KABUPATEN MAROS. BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 4(2), 510–515. Diambil dari https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/JAIM/article/view/6726

Citation Check